Di Indonesia, asam urat menjadi salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat. Asam urat merupakan penyakit sendi yang muncul karena kadar asam urat yang tinggi di dalam darah. Pada kondisi normal, asam urat akan terlarut dalam darah dan dibuang melalui urin. Namun saat jumlahnya tinggi, tubuh akan menumpuknya dalam bentuk kristal yang menyebabkan penyakit asam urat itu sendiri. Penyakit sendi ini umumnya sering disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, seperti dari jenis makanan yang dikonsumsi memiliki kadar purin yang tinggi, seperti jeroan, ataupun makanan yang terlalu manis.
Selain dari konsumsi makanan dan minuman yang kurang sehat, asam urat juga bisa disebabkan karena pengaruh obatan-obatan yang dikonsumsi, yang mana memicu peningkatan asam urat, seperti obat diuretik serta aspirin. Asam urat juga bisa terjadi karena seseorang mengalami kelebihan berat badan. Sehingga membuat kerja ginjal menjadi lebih sulit dalam membuang asam urat dari dalam tubuh. Dan juga yang tak kalah penting, asam urat juga bisa disebabkan karena faktor keturunan.
Asam urat biasanya menyerang pada malam hari, karena di saat itulah tubuh manusia lebih rendah. Gejala yang sering terjadi biasanya berupa sendi kemerahan, rasa panas dan nyeri, bengkak, serta tak jarang juga disertai dengan demam tinggi. Rasa nyeri pada sendi ini bisa berlangsung selama 3-10 hari dan akan diikuti dengan pembengkakan yang disertai rasa panas seperti terbakar. Kondisi ini bisa membuat penderitanya susah bergerak karena sendi-sendi menjadi sangat kaku dan nyeri hebat.
Agar penyakit asam urat tidak kambuh lagi, penderita bisa mengontrolnya dengan menghindari makanan yang mengandung banyak purin. Adapun daftar makanan yang harus dihindari pengidap asam urat, antara lain:
- Daging merah atau jeroan.
Bagi Anda yang penyuka jenis makanan, seperti gulai atau barbeque, maka jenis makanan tersebut perlu dihindari. Daging merah yang umumnya berasal dari sapi muda, kambing, dan babi memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Tak hanya daging merah saja, aneka jeroan seperti usus, otak, paru-paru, hati, lidah, dan limfa hewan juga mengandung purin yang tinggi. Jikapun ingin mengkonsumsinya, batasi asupan per harinya agar tidak sampai berlebihan.
- Unggas.
Selain daging merah, jenis daging putih dari unggas juga tinggi akan kandungan purin. Adapun jenis unggas disini, seperti ayam, bebek, burung, dan kalkun. Keempat jenis unggas ini mengandung purin yang cukup tinggi dibandingkan dengan daging putih lainnya. Namun untuk mengkonsumsi ayam masih terbilang aman jika diolah tanpa menggunakan minyak dan maksimal jumlah yang dikonsumsi tidak lebih dari 50 gram per harinya.
- Makanan laut.
Bagi penderita yang memiliki kecintaan terhadap olahan masakan dari hasil laut, sebaiknya mulai membatasi keinginan untuk menyantap jenis makanan laut. Adapun beberapa makanan laut yang perlu di pantang yaitu ikan haring, ikan sarden, telur ikan, teri, udang, tiram, kepiting, kerang, dan lobster. Jikapun Anda sedang ingin mengkonsumsi makanan laut, maka ikan salmon bisa dimakan karena kandungan purinnya yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis ikan lainnya.
- Makanan olahan.
Berbagai makanan olahan selain kurang sehat dan minim gizi, juga sangat kaya akan kandungan purin, seperti sarden kalengan, abon, kornet, dendeng, dlsb. Untuk itu, hindari jenis makanan kalengan tersebut bagi penderita asam urat.
- Beberapa sayuran dan kacangan.
Adapun sayuran yang harus di pantang, seperti bayam, kol, jamur kuping, asparagus, daun pepaya, kangkung, buncis, dan daun singkong. Kacang-kacangan, seperti melinjo, kacang hijau, kacang panjang, dan tauge pun juga harus dihindari.